Home » SBM » Buah » Bengkuang

Bengkuang

Bengkuang atau bengkoang dengan nama latin Pachyrhizus erosus L. ini adalah tanaman polong yang berasal dari daerah Amerika tropis dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman pangan sumber karbohidrat sekaligus protein nabati. Buah bengkuang memiliki kulit berwarna cokelat muda dan daging buah yang berwarna putih susu dan tumbuh baik di daerah tropis. Tanaman buah bengkoang juga dapat tumbuh di daerah tanah yang tidak berawa dengan cara merambat di atas tanah atau merambat ke atas ajir.

Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi tanaman bengkuang menurut Van Stenis, adalah sebagai berikut:

buah bengkuang
via liputan6

Kingdom          : Plantae

Divisio              : Spermatophyta

Sub Divisio       : Angiospermae

Kelas                : Dicotyledoneae

Ordo                : Fabales

Family              : Fabaceae (polong-polongan)

Genus              : Pachyrhizus

Spesies            : Pachyrhizus erosus L.

Jenis-jenis  Bengkuang

Buah bengkoang termasuk dalam Famili Fabaceae, Genus Pachyrhizus, Spesies Pachyrhizus. Setidaknya, genus Pachyrhizus terdiri atas lima spesies, yaitu Pachyrhizus erorus (L.) Urban, P. Ahipa (wedd.) parody, P.Ferrugineus (piper), P.tuberosus (lam.) spreng, dan P. Panamensis clausen. Varietas yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis bengkuang gajah dan bengkuang badur. Perbedaan pada kedua jenis bengkuang ini adalah saat waktu panennya. Varietas bengkuang gajah bisa dipanen ketika usia tanam memasuki empat sampai lima bulan. Sedangkan, jenis bengkuang badur memiliki waktu panen lebih lama. Jenis ini baru dapat dipanen ketika tanamannya berusia tujuh sampai sebelas bulan.

Morfologi Tanaman

Bengkuang tumbuh dengan baik di daerah panas pada lingkungan yang lembab serta sinar matahari penuh. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji. Perbanyakan dengan biji membantu mencegah akar yang berbonggol dari pertumbuhan jamur. Bengkuang tumbuh optimum pada pH 4,8–7,3. Benih bengkuang ditanam 2,5 cm dari permukaan tanah dengan jarak tanam 15-30 cm. Perkecambahan terjadi dalam waktu 6-12 hst (hari setelah tanam).

    • Batang

Tanaman buah bengkuang merupakan tanaman tahunan yang panjangnya dapat mencapai 4-5m. Batangnya tumbuh menjalar dan membelit, dengan rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah.

    • Daun

Tanaman buah bengkuang memiliki daun majemuk menyirip yang beranak daun 3. Tangkai daunnya memiliki panjang berkisar 8,5-16 cm, dimana anak daun bundar telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar terdapat berambut di kedua belah sisinya. Anak daun bengkuang ialah ujung paling besar memiliki bentuk belah ketupat dengan besar 7-21 × 6-20 cm.

    • Bunga

Bunga tumbuhan ini cenderung berkumpul dalam tandan di ujung atau berada di ketiak daun. Umumnya memiliki panjang hingga 60 cm dengan rambut berwarna coklat. Tabung kelopak bentuknya lonceng, berwarna kecoklatan dengan panjang sekitar 0,5 cm dan bertaju hingga 0,5 cm. Mahkotanya berwarna putih ungu kebiru-biruan dan gundul. Tangkai sari berbentuk pipih, dengan ujung sedikit menggulung sedangkan kepala putik bentuk bola, di bawah ujung tangkai putik, tangkai putik di bawah kepala putik berjanggut.

    • Buah

Tumbuhan ini memiliki buah yaitu umbi akar (cormus) yang berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat mencapai 5kg. Kulit umbinya cukup tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis.

Umbi atau buahnya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Bila diperhatikan bentuk umbinya, ada dua macam yaitu bulat pipih dan bulat panjang. Umbi yang berbentuk bulat pipih lebih baik dari pada yang berbentuk bulat panjang. Kelebihan umbi yang bentuknya bulat pipih antara lain : kulitnya tipis, mudah dikupas, berwarna putih, berair banyak, serat sedikit, mudah dipecah dan rasanya manis. Sedang umbi yang berbentuk bulat panjang kulitnya lebih tebal, sulit dikupas, berwarna sedikit kekuningan, berkadar air rendah, berserat, sulit dipecah dan rasanya tawar.

Kandungan Gizi Buah Bengkuang

Bengkuang atau Pachyrhizus erosus L. merupakan jenis tanaman polong-polongan yang umbinya (buahnya) kaya akan kandungan air yaitu sekitar 80-90% serta zat gizi seperti karbohidrat, vitamin C, B1, mineral Ca, P, K dan inulin yang merupakan golongan fruktan dengan sifat serat pangan larut. Selain kandungan itu, banyak juga kandungan lainnya pada umbi atau buah bengkuang. Berikut ini adalah kandungan atau komposisi zat gizi buah bengkuang per 100 gram.

Zat Gizi Kadar per 100 g

Energi (kkal)

55

Protein (g)

1,4

Lemak (g)

0,2

Karbohidrat (g)

12,8

Kalsium (mg)

15

Fosfor (mg)

18

Besi (mg)

0,6

Vitamin C (mg)

20

Vitamin B1 (mg)

0,04

Vitamin A (IU)

0,5

Air (g)

85,1

Sumber: Direktorat Depkes Gizi (1992)

Manfaat Buah Bengkuang untuk Kesehatan

Sebagian besar masyarakat hanya mengenal manfaat bengkuang sebatas sebagai kosmetik pemutih wajah atau kulit saja. Memang tidak juga salah karena bengkuang memiliki banyak kandungan air yang bervitamin dan mengandung antioksidan, sehingga banyak digunakan oleh industri kosmetik dalam pembuatan krim pemutih atau penghalus wajah. Namun ternyata masih banyak manfaat lain dari buah bengkuang untuk kesehatan tubuh manusia, diantaranya:

    1. Bagus untuk kesehatan tulang

Kandungan mineral kalsium pada buah bengkuang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan gigi, mencegah terjadinya keropos tulang (osteoporosis) dan melenturkan otot. Buah bengkuang juga dapat meminimalkan penyusutan tulang saat hamil dan menyusui, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Sementara kandungan fosfornya bermanfaat untuk memperbaiki fungsi saraf dan otot, dan dapat mengatasi kelelahan.

    1. Menurunkan kadar kolestrol darah

Kandungan buah bengkuang dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Air dan serat dalam buah bengkuang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan vitamin C dalam bengkuang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.

    1. Mencegah kanker

Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah bengkuang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dalam bengkuang mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas yang pada akhirnya dapat mengarah pada pembentukan sel kanker.

    1. Kaya akan vitamin

Selain jeruk, ternyata bengkuang juga kaya akan vitamin C. Meskipun bengkuang tidak memiliki rasa asam seperti buah jeruk, namun kandungan vitamin C yang terdapat pada bengkuang termasuk tinggi. Buktinya dalam 100 gram buah bengkuang terdapat 20 mg vitamin C.

    1. Dapat memperlancar pencernaan

Salah satu unsur penyusun karbohidrat yang terdapat dalam buah bengkuang sangat berguna untuk kesehatan dalam usus yang berperan penting dalam melancarkan proses pencernaan. Kandungan air yang tinggi dalam bengkuang juga dapat bermanfaat untuk mempercepat proses pencernaan dalam tubuh. Buah bengkuang ini sangat cocok dikonsumsi jika sedang mengalami gangguan pencernaan.

Cara Budidaya Bengkuang Organik

    1. Penyiapan benih bengkuang

Penyiapan benih bengkuang bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu dengan menyeleksi dari tanaman yang ada. Caranya dengan memilih tanaman yang sehat, kemudian biarkan tanaman tersebut tumbuh berbunga hingga mengeluarkan polong. Sedangkan tanaman yang lain tetap dipangkas bunganya, karena tanaman buah bengkuang yang bunganya tidak dipangkas tidak dapat menghasilkan umbi.

Polong yang tumbuh setelah itu siap dipanen sebagai benih. Jika benih akan disimpan, maka lebih baik jangan dibuka kulit polongnya. Atau simpanlah di tempat yang kering dan tertutup rapat, hindarkan dari sinar matahri langsung.

Cara kedua adalah dengan menyeleksi benih dari hasil panen. Pilihlah beberapa umbi yang berkualias bagus, bisa dilihat dari ukuran dan bentuknya. Selanjutnya simpan umbi tersebut ditempat yang lembab. Biarkan tumbuh tunas pada umbi tersebut kemudian pilihlah tunas tersebut yang paling baik. Selanjutnya tanam bengkuang, dan biarkan bunganya tumbuh hingga menghasilkan polong. Setelah itu polong dapat dipanen sebagai benih.

    1. Pengolahan tanah dan penanaman

Pengolahan tanah ini bertujuan untuk membuat tanah menjadi gembur dan dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman bengkuang.

        • Pertama-tama tanah dibajak atau dicangkul,
        • Buatlah bedengan agar drainase tanah berjalan baik yaitu dengan lebar bedengan 1 meter dengan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kontur lahan. Berikan jarak antar bedengan sebesar 40-50 cm.
        • Tebarkan atau campurkan pupuk kandang dengan pupuk kompos (dosis pupuk dasar sekitar 20 ton per hektar). Selanjutnya aduk hingga merata dan buat lubang tanam dengan cara ditugal sedalam 5-7 cm. Dalam satu bedeng, buatlah dua baris lubang dengan jarak dalam baris sekitar 25 cm dan jarak antar baris 30 cm.
        • Masukkan benih bengkuang di setiap tugalan sebanyak 1 biji kemudian timbun dengan tanah.
        • Setelah itu, siramlah tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembaban tanah. Kebutuhan benih bengkuang kira-kira 25-30 kg per hektar.
        • Sebelum benih ditanam lebih baik rendam dahulu benih selama 6-12 jam, selanjutnya tiriskan dan biarkan selama satu hari. Setelah terlihat calon-calon tunas tumbuh pada biji bengkuang. Barulah biji tersebut bisa ditanam.
    1. Perawatan budidaya bengkuang

Perlu diingat bahwa penyiraman jangan dilakukan setengah basah, hal ini dapat membuat tanaman mati dan layu. Saat tanaman berumur 2 minggu umumnya batangnya sudah tumbuh dan mulai menjalar, pada saat itulah dapat dilakukan penyiangan tergantung kondisi dilahan.

Pada usia 3 minggu lakukan pemupukan tambahan dengan kompos kering atau sekam ayam. Satu bedengan bengkuang akan  membutuhkan sekitar 20 kg, atau kira-kira 20 ton per hektar. Lakukan pemberian pupuk tambahan dengan menyesuaikan dengan penampakan tanaman. Jika terlihat kurang gizi berikan pupuk tambahan secara penuh. Tetapi jika tanaman tumbuh subur kurangi pemberian pupuk untuk menghemat pengeluaran.

Pada usia satu bulan mulai lakukan proses pengguntingan pucuk daun pada semua tanaman yang ada. Pengguntingan kedua dilakukan saat tanaman bengkuang berumur 2 bulan. Pengguntingan dilakukan jika minimal 80% bunga telah mekar, karena jika dilakukan pada saat bunga belum mekar maka umbi bengkuang tidak akan berbentuk bulat membesar, namu akan seperti wortel yaitu kecil dan memanjang.

Pada umur 3,5 bulan lakukan pengguntingan ketiga. Gunting semua bunga dan daun muda termasuk bunga diketiak-ketiak daun. Setelah pemotongan ketiga perkembangan umbi biasanya terjadi sangat cepat.

    1. Pengendalian hama dan penyakit

Budidaya bengkuang umumnya tidak memiliki banyak hama dan penyakit. Tetapi pengendalian hama tetap harus mewaspadai timbulnya bercak taun, tungau daun merah dan kumbang. Untuk menangani hama dan penyakit lakukanlah rotasi tanaman dengan palawija lain, atau bisa juga pengolahan tanah yang paripurna, sanitas kebun dan pemilihan benih atau bibit yang baik.

    1. Pemanenan budidaya bengkuang

Tanaman bengkuang dapat mulai dipanen pada umur 4 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara dicabut atau digali. Budidaya bengkuang yang baik akan bisa menghasilkan 7-8 ton per hektar.

Lihat juga:

Jenis dan manfaat buah pir Jenis dan manfaat buah markisa
Jenis dan manfaat buah melon Jenis dan manfaat buah mengkudu
jenis bengkuang, budidaya tanaman bengkoang, manfaat buah bengkoang, morfologi tanaman bengkuang,