Home » SBM » Buah » Rambutan

Rambutan

Mengenal Tanaman Rambutan

Rambutan Atau buah dengan nama botani Nephelium Lappaceum L. merupakan tanaman tropis tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Penyebaran  rambutan  awalnya sangat terbatas hanya di daerah tropis saja. Tetapi, saat ini sudah banyak ditemui di daratan yang mempunyai iklim subtropis.

Rambutan (Nephelium sp.) merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman buah ini dalam bahasa Inggris disebut dengan Hairy Fruit yang berasal dari Indonesia. Hingga sekarang telah menyebar luar di daerah yang memiliki iklim tropis seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin dan ada pula di daratan yang mempunyai iklim sub-tropis melalui penyebaran alamiah yakni menggunakan biji buah rambutan.

 Rambutan (Nephelium lappaceum) ialah salah satu jenis buah yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanaman ini banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya karena mempunyai gizi, vitamin dan zat mineral makro, mikro yang dapat menyehatkan keluarga.

Rambutan bisa tumbuh baik di daerah dengan ketinggian hingga 500 meter di atas permukaan laut dan bisa tumbuh di berbagai jenis tanah. Meskipun kurang baik tumbuh di daerah yang banyak genangan air, tetapi rambutan membutuhkan daerah dengan curah hujan yang rata sepanjang tahun atau sistem pengairan yang teratur.

Tanaman rambutan bisa tumbuh dan menghasilkan buah walaupun dibiarkan tanpa perhatian. Akan tetapi jika mengharapkan hasil yang optimum, tanaman buah rambutan juga membutuhkan pemeliharaan meski tidak memerlukan perhatian yang intensif. Pemeliharaannya cukup meliputi pemberian pupuk jika diperlukan, penyiangan tanah di sekitar tanaman, dan pemangkasan yang umumnya dilakukan usai pemanenan.

Morfologi Tanaman  

    • Morfologi Akar

Buah rambutan memiliki sistem akar tunggang dan juga akar samping. Akar tanaman rambutan berwarna coklat dan akar serabut yang berfungsi untuk menyerap air juga mineral dari dalam tanah. Selain itu, tudung akar berguna untuk melindungi akar dari kerusakan ketika menembus tanah.

    • Batang

Pohon rambutan umumnya bisa tumbuh dengan ketinggian hingga 15m bahkan lebih. Batang tanaman rambutan memiliki bentuk bulat yang tidak beraturan dengan warna coklat yang berdiameter mencapai 40-60 cm. Batang tanaman ini memiliki tekstur yang keras dan tidak rata, serta termasuk tanaman yang berumur panjang. Tanaman memiliki percabangan yang cukup banyak dengan arah cabang cenderung horizontal.

    • Daun

Tanaman rambutan memiliki daun jenis majemuk berselang-seling dengan ukuran kecil dan panjang serta di bagian ujungnya runcing. Daunnya berwarna hijau diamter sekitar 7-20 cm dan lebar 3-8 cm. Daun rambutan ini mengandung minyak, jadi memiliki sifat mudah terbakar meskipun masih berwarna hijau.

    • Bunga

Bunga tanaman memiliki dimater sekitar 5 mm dan biasanya pada rangkaian yang muncul di bagian ujung cabang. Selain itu terdapat juga kelopak bunga yang berfungsi untuk melindungi bunga saat masih kuncup.

Pada  bunga rambutan terdapat mahkota, benang sari, serta putik. Dimana benang sari terdiri dari tangkai sari, kepala sari, dan juga serbuk sari. Sedangkan putik umumnya terdiri dari bakal putik, tangkai buah, dan bakal biji.

Rambutan memiliki tiga macam bunga, yakni bunga jantan, bunga betina, serta bunga sempurna (hermafrodit). Penyerbukan tanaman rambutan terjadi secara silang yang dibantu oleh lebah lanceng (trigonoid).

    • Buah

Buah rambutan memiliki bentuk yang bulat hingga bulat memanjang dengan kulit yang dipenuhi dengan rambut. Ada yang berambut panjang ada juga yang pendek. Buah ini mempunyai kulit berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah warna menjadi kuning, jingga, hingga merah saat sudah matang.

Buah rambutan mempunyai panjang antara 4-5 cm, dengan daging buah cukup tebal berwarna putih kekuningan dan mengandung banyak air. Rasa buah rambutan ini asam hingga manis sekali dan cukup menyegarkan.

    • Biji

Biji buah rambutan umumnya berbentuk ellips, terbungkus oleh daging buah berwarna putih transparan. Kulit biji buah rambutan cukup tipis dan berkayu.

 

Klasifikasi Tanaman  

Kingdom Plantea (Tumbuhan)
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super     Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi   Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas    Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas Rosidae
Ordo Sapindales
Famili   Sapindaceae
Genus   Nephelium
Spesies Nephelium lappaceum L.

Jenis-jenis Buah Rambutan

Jenis-jenis rambutan baik yang berawal dari galur murni ataupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis galur yang berbeda. Okulasi ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan jenis rambutan yang baik dalam hal rasa maupun produksinya. Dari berbagai jenis rambutan yang kita kenal hanya ada beberapa varietas rambutan yang diminati banyak orang dan dibudidayakan dengan mempertimbangkan nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:

    1. Rambutan Rapiah

Buah rambutan jenis ini tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya cukup tinggi, kulitnya berwarna hijau, kuning, merah tidak merata dengan rambut yang agak jarang. Daging buahnya cukup manis dan kering, kenyal, ngelotok namun daging buahnya tebal, dengan daya tahan yang  bisa mencapai 6 hari setelah dipetik.

rambutan rapiah

    1. Rambutan Aceh Lebak bulus

Pohonnya cukup tinggi dan lebat buahnya yang menghasilkan 160 – 170 ikat per pohon. Kulit buahnya berwarna merah kuning, halus, dengan rasanya yang segar manis-asam banyak air dan ngelotok. Daya simpan rambutan jenis ini 4 hari setelah dipetik dan termasuk buah yang tahan dalam pengangkutan.

rambutan lebak bulus

    1. Rambutan Cimacan

Buahnya kurang lebat dengan rata-rata hasil hanya 90 – 170 ikat per pohon. Memiliki kulit yang berwarna merah kekuningan hingga merah tua dengan rambut kasar dan agak jarang, rasanya manis, sedikit berair namun kurang tahan dalam pengangkutan.

rambutan cimacan

    1. Rambutan Binjai

Ialah jenis rambutan terbaik di Indonesia karena ukuran buah cukup besar, dengan kulit yang berwarna merah darah hingga merah tua. Rambut buah rambutan ini agak kasar dan jarang, rasanya cukup manis dengan asam sedikit, hasil nya tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.

    1. Rambutan Sinyonya

Jenis rambutan Sinyonya lebat buahnya dan banyak diminati terutama orang Tionghoa, dengan batang yang cukup kuat cocok untuk diokulasi. Warna kulit buahnya merah tua hingga merah anggur, dengan rambut yang halus dan rapat, rasa buahnya manis asam, mengandung banyak air, lembek dan tidak ngelotok.

Kandungan Nutrisi Buah Rambutan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh berbagai institusi dan ahli kesehatan menunjukkan jika buah rambutan memiliki manfaat dan kandungan yang hampir sama dengan buah jeruk dan apel. Di dalam buah rambutan terdapat berbagai senyawa penting seperti vitamin C, zat besi, fosfor, protein, dan karbohidrat dimana semua zat di atas diperlukan oleh tubuh setiap hari.

Komposisi Kimia Daging Buah Rambutan Dalam Kadar 100 gr

Air       80,40 gram Abu      0,30 gram
Protein 1,00 gram Energi 297,00 Kj
Lemak             0,30 gram Vitamin C 66,70 mg
Glukosa 0,30 gram Thiamin 0,01 mg
Sukrosa 9,90 gram Ribo flavin 0,07 mg
Fruktosa 3,00 gram Niacin 0,50 mg
Pati 0,00 gram K            140,00 mg
Serat makanan 2,80 gram N          2,00 mg
Asam malat 0,05 gram Ca        13,00 mg
Asam sitrat 0,31 gram Mg       10,00 mg
Fe                    : 0,80 mg Zn        0,60 mg
    P          16,00 mg

Budidaya Tanaman  

    1. Syarat Tumbuh

Salah satu syarat untuk menanam rambutan adalah ketinggian dataran. Pohon rambutan hanya bisa tumbuh dengan maksimal apabila berada di dataran rendah dengan ketinggian sekitar 30-500 mdpl.

Selain ketinggian daratan, syarat tumbuh rambutan yang lain ialah banyaknya curah hujan yang didapatkan. Curah hujan yang dibutuhkan oleh rambutan ialah sekitar 1500 – 2500 mm secara rata sepanjang tahun.

    1. Menentukan Lahan

Menanam rambutan sebenarnya dapat dilakukan pada dua media yakni media lahan dan juga media pot. Untuk media lahan, hal yang harus diperhatikan ialah jenis tanah yang akan menjadi media tanamnya. Tanah yang digunakan sebagai media tanam harus tanah yang subur, gembur, serta mengandung sedikit pasir. Untuk Ph nya, agar pohon rambutan tumbuh secara maksimal berkisar antara 6,5 sampai dengan 7.

    1. Persiapkan Bibit Rambutan

Untuk menanam rambutan, ada dua cara umumnya yang dapat digunakan mendapatkan bibit rambutan. Pertama, mendapatkannya dengan cara generatif yaitu menanam dari biji. Kedua, memperoleh bibit rambutan dengan cara vegetatif yakni seperti mencangkok.

    1. Cara Menanam

Untuk media tanamnya dapat menggunakan campuran tanah, kompos, serta pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Dan berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menanam rambutan di lahan:

    • Sebelum proses tanam, area lahan terbebas dari tanaman liar atau gulma.
    • Sebelum menanam buatlah lubang tanam dengan ukuran 1,5m x 1,5m dan kedalaman lubang 1,5m. Lubang ini harus dilakukan 2 minggu sebelum proses penanaman bibit dilakukan.
    • Jika menanam lebih dari satu bibit, beri jarak antar bibit sekitar 10-14m agar pertumbuhan kedua bibit tersebut tidak mengganggu satu sama lain.
    1. Perawatan

Selain diberi pupuk dasar ketika penanaman, berikan juga pupuk lanjutan agar pertumbuhannya maksimal. Bisa gunakan pupuk kandang dengan campuran pupuk TSP dengan perbandingan 1:2. Pemupukan ini dilakukan setelah pohon rambutan berusia 2 tahun.

Lakukan juga pemangkasan dengan cara memotong atau memangkas dahan atau batang yang sudah tidak produktif dan mati. Fungsi pemangkasan ini ialah agar pasokan nutrisi pohon teralir pada dahan atau batang yang produktif sehingga menghasilkan buah yang optimal.

    1. Pemanenan

Dengan tehnik cangkok, rambutan akan bisa mulai panen di tahun kedua atau ketiga pada saat musim hujan yang berkisar antara bulan November sampai dengan Februari. Gunakan alat potong tajam untuk melakukan panen.

    1. Perawatan Pasca Panen

Perawatan ini adalah pemupukan yang dilakukan saat 3 minggu setelah panen lewat. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK dan Urea dengan perbandingan 2:1. Lakukan juga pemangkasan dimana dahan atau batang yang tidak produktif.

Lihat Keluar