Home » Pendidikan » Manajemen Risiko

Manajemen Risiko

Setiap hal tentu sangat berhubungan dengan resiko. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun kita pasti berhadapan dengan risiko. Apalagi dalam sebuah perusahaan atau dunia bisnis, tentu resiko menjadi suatu hal yang pasti ada dan setiap hal yang kita lakukan akan berhadapan dengan berbagai risiko. Nah, maka dari itu kita perlu yang namanya manajemen resiko yang tujuannya tidak bukan untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi tingkat resiko yang kita hadapi.

Pengertian Manajemen Risiko

Arti dari resiko itu sendiri menurut beberapa ahli merupakan segala sesuatu yang mempunyai dampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang dinilai berdasarkan kemungkinan serta dampaknya. Lalu apa manajemen resiko itu?

            Manajemen resiko adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk melakukan tindakan terbaik dalam kondisi yang tidak pasti. Ketidakpastian ini dapat berupa ancaman, pengembangan strategi hingga mitigasi resiko. Banyak ahli yang dapat menjelaskan apa itu manajemen risiko, diantaranya:

  • Djohanputro

“Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memonitor serta pengendalian penanganan risiko, yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.”

  • Smith

“Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, serta  kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat mengakibatkan kerugian untuk perusahaan tersebut.”

  • Djojosoedarso

“Manajemen risiko adalah pelaksanaan dari fungsi manajemen mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, mengkoordinir serta mengawasi progam penganggulangan resiko terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.”

Kesimpulannya, manajemen risiko aadalah suatu poses identifikasi, menganalisis, menilai, mengendalikan serta upaya menghindari, meminimalisir atau bahkan menghapus resiko yang kemungkinan tejadi pada suatu perusahaan.

 

Tujuan Manajemen Risiko

Dalam suatu perusahaan atau organisasi, setidaknya ada enam tujuan dari adanya manajemen resiko, yaitu:

  1. Melindungi Perusahaan

Tujuan pertama manajemen resiko adalah melindungi perusahaan dari tingkat resiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

  1. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Selain melindungi perusahaan, manajemen resiko bertujuan untuk membantu proses pembuatan kerangka kerja manajeman resiko terhadap resiko yang bisa saja terjadi.

  1. Mendorong Agar Manajemen Proaktif

Tujuan lainnya adalah mendorong agar manajemen bertindak lebih proaktif dan dapat meminimalkan potensi resiko menjadi keunggulan dalam bersaing dan meningkatkan kinerja perusahaan.

  1. Sebagai Peringatan

Manajemen resiko bisa juga sebagai peringatan untuk perusahaan agar lebih cermat dalam membuat keputusan dalam menekan resiko agar tidak melakukan hal yang justru dalam membayakan atau merugikan perusahaan.

  1. Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Manajemen risiko ternyata dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Dalam menekan resiko, juga bisa disertakan pengembangan strategi yang bekesinambungan.

  1. Sosialisasi Manajemen Risiko

Adanya manajamen resiko bertujuan untuk memberikan pemahaman baik terhadap resiko terhadap individu maupun manajemen sehingga dapat memiliki langkah yang baik nantinya dalam menekan resiko tersebut.

Jenis-Jenis Manajemen Risiko

Terdapat beberapa jenis manajamen resiko yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan. Apa saja jenis-jenis resiko tersebut? Simak ulasan berikut ini.

  1. Manajemen Risiko Operasional

Jenis manajemen resiko operasional berhubungan dengan resiko yang muncul akibat gagalnya fungsi proses internal. Penyebabnya bisa jadi karena manusia contohnya karena human error, proses, kegagagalan sistem dan kejadian eksternal atau faktor luar seperti bencana dan lain-lain. Salah satu pencegahan resiko operasional ini, perusahaan dapat mengambil sikap tegas seperti sanksi untuk menjaga proses produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

  1. Manajemen Hazard

Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang berakibat kebangkrutan dan kerusahan. Resiko perilaku adalah resiko paling besa yang dapat menimbulkan kerugian bisnis. Penyebabnya ada tiga, yaitu diantaranya legal hazard, physical hazard dan moral hazard.

Legal hazard sebagai contoh pelanggaran SOP yang sudah ditetapkan sehingga berakibat fatal. Sementara physical hazard contohnya adalah kondisi mesin rusak sehingga berakibat pada kerugian saat produksi. Sedangkan moral hazard dapat berupa sikap karyawan seperti ketidakjujuran atau korupsi yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan.

  1. Manajemen Resiko Finansial

Manajemen resiko finansial merupakan upaya pengawasan resiko dan perlindungan terhadap hak milik, keuntungan, harta serta aset sebuah badan usaha. Langkah-langkah yang dilakukan adalah meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian resiko jika ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan perusahaan.

Manajemen risiko finansial ini memiliki banyak resiko yang berkaitan dengan keuangan, seperti Resiko likuiditas, resiko kredit, diskpntinuitas pasar, Resiko akuntansi, resiko pajak, dan resiko regulasi. Manajemen ini juga berhubungan erat dengan kondisi keuangan secara global seperti inflasi dan suku bunga.

  1. Manajemen Resiko Strategis

Manajemen resiko strategis berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam menghadapi resiko yang akan muncul secara tak terduga. Perusahaan harus cepat dan tepat dalam mengambil keputusan yang dapat mengurangi kerugian atas resiko yang secara tiba-tiba muncul.

 

Langkah-langkah Dalam Manajemen Risiko

Dalam sebuah manajemen resiko, perlu adanya langkah-langkah yang tepat dalam membantu perusahaan untuk mencegah resiko atau menekan resiko dengan merencanakan manajeman yang efektif dan proaktif. Apa saja langkah-langkahnya?

  1. Risk Identification

Pertama, melakukan identifikasi kemungkinan resiko yang timbul dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi oleh perusahaan tersebut dari segi sosial, hukum, ekonomi, pasar seta aspek teknologi. Setiap aspek akan dikelompokkan untuk langkah-langkah selanjutnya.

  1. Risk Assessment

Setelah mengidentifikasi risiko, selanjutnya melakukan penilaian kisaran kerugian yang kemungkinan terjadi. Dalam penilaian ini, memerlukan kecermatan yang baik karena setiap resiko memiliki tingkat keparahannya dan memiliki prioritas yang berbeda.

  1. Risk Response

Langkah ketiga adalah melakukan langkah-langkah dalam mengelola resiko. Inilah tantangan bagi seorang menejer resiko dalam menentukan langkah yang tepat dalam membuat sebuah strategi yang terintegrasi sehingga dapat menghadapi resiko dengan baik.

Tindakan ini bisa berupa menghentikan kegiatan yang menyebabkan resiko, mengendalikan bagian internal perusahaan, melakukan transfer resiko dengan asuransi atau outsourcing.

  1. Create a Risk Management Plan

Keempat, manajemen resiko membuat langkah penanggulangan resiko yang tepat untuk setiap resiko yang juga harus disetujui oleh tingkatan manajemen perusahaan.

  1. Implementation

Kelima, melaksanakan semua metode atau langkah-langkah yang sudah direncanakan sebelumnya. Tujuannya adalah mengurangi pengauh dari setiap risiko yang ada. Implementasi ini harus sesuai dengan rencana kecuali jika muncul resiko mendadak yang belum direncanakan.

  1. Evaluate and Review

Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dan review terhadap perencanaan dan pelaksanaan manajemen risiko yang telah dilakukan. Apakah berjalan dengan lancar atau justru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Evaluasi dan review ini juga berguna untuk bekal melakukan rencana manajemen resiko periode berikutnya.

Manajemen resiko bersifat berkelanjutan sehingga membutuhkan langkah-langkah yang menyeluruh untuk menanggulangi suatu permasalahan yang dihadapi oleh suatu oganisasi. Manajemen resiko dapat dikatakan berhasil apabila tindakan yang diambil tepat untuk mencegah atau setidaknya dapat meminimalisir resiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

 

[spoiler title=’Sumber’ style=’default’ collapse_link=’true’]https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/diskusi-tentang-manajemen-resiko/[/spoiler]