Secara umum waktu 24 jam sebaiknya dibagi tiga. Delapan jam untuk bekerja keras, delapan jam untuk bekerja ringan, dan 8 jam untuk tidur.
Namun pada kenyataannya waktu ini bisa bergeser sesuai dengan kebutuhan. Misalnya 24 jam tidak tidur bahkan 30 jam tidak tidur, pasti kondisi ini akan mengganggu keseimbangan tubuh.
Banyak studi menunjukkan kurang tidur menggangu perhatian, ingatan jangka pendek dan fungsi mental.
Tubuh Perlu Istrahat
Tubuh harus diberi kesempatan untuk melakukan regenerasi. Tubuh harus diberi kesempatan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Apabila kondisi ini tidak terjaga pasti akan terjadi gangguan. Apabila ada suplemen yang dikonsumsi untuk mempertahankan semangat untuk tetap “alert” atau melek tadi.
Jika terus dipaksa untuk beraktivitas, tubuh akan mengalami kelelahan. Dampaknya adalah gangguan kesehatan secara umum, kambuhnya berbagai penyakit kronis, dan menurunnya daya tahan tubuh seseorang.
Kelelahan serta setres yang tinggi juga akan menggangu proses metabolisme dan hormonal di dalam tubuh. Kelelahan terjadi karena dipaksanya fisik dan mental untuk bekerja scara terus menerus tanpa istrahat yang cukup.
Kebutuhan tidur bervariasi, tapi kebanyakan orang dewasa akan berfungsi baik dengan tidur 7-9 jam semalam. Tidur paling sedikit 7 jam bisa memperbaiki fokus di siang hari.
Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti berisik, suhu ruangan panas serta asap rokok di dalam ruangan memperburuk kelelahan yang terjadi. Dampak kelelahan ini dapat berakibat serius bagi kesehatan.
Kondisi ini makin diperburuk jika seseorang kurang tidur tersebut tetap mengonsumsi rokok yang terus menerus, suplemen dan minuman berenergi yang umumnya mengandung ginseng dan kafein.
Kafein memang bisa membuat kita tetap “bangun”. Tetapi kafein juga mempunyai efek samping ke jantung. Penggunaan kafein yang tinggi bisa membuat jantung berdebat debar, tekanan darah menjadi tinggi. Asam lambung juga bisa meningkat karena asam lebih tinggi. Kafein juga mencetuskan buang air kecil berlebihan sehingga membuat dehidrasi.
Kelelahan fisik dan psikis juga akan memperburuk daya tahan tubuh. Seseorang yang kelelahan akan mudah terkena infeksi virus seperti virus flu, mudah terjadi terkena infeksi virus hepatitis, demam thypoid dan virus DB
Dampak Kelelahan Terhadap Kesehatan
Kelelahan berhubungan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti sistem pencernaan, sistem jantung dan pembulu darah termasuk pembuluh darah otak serta penurunan daya tahan tubuh. Apalagi seseorang yang memang sudah mempunyai permasalahan pada sistem pembuluh darahnya baik di otak maupun di jantung.
Kelelahan yang “sangat” disertai konsumsi suplemen yang mengandung kafein dapat mencetuskan terjadi pecahnya pembuluh darah di otak. Apalagi kebetulan sudah ada kelainan pembuluh darah otak yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Gangguan pencernaan merupakan hal utama yang terjadi jika seseorang mengalami kelelahan. Keluhan pencernaan yang timbul antara lain nafsu makan berkurang. Apalagi sayangnya di dunia serba cepat sekarang ini, banyak di antara kita yang makan makanan nutrien lain.
Hal ini akan memperparah kondisi fisik. Seseorang yang mengalami kelelahan juga akan mengalami mual bahkan muntah serta nyeri di uluhati.
Mereka yang mengalami kelelahan juga sebenarnya sudah tidak berkonsentrasi dan bekerja dengan baik. Mereka kurang tidur, mudah mengalami virtigo (pusing tujuh keliling) atau migrain (sakit kepala satu sisi). Kecelakaan lalu lintas sering terjadi pada pengendara yang sedang kelelahan.
Berbagai penyakit kronis dapat kambuh jika kelelahan, antara lain sakit maag, kencing manis (diabetes meliltus), hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
Apabila sudah ditemukan adanya gangguan kesehatan seperti mual, muntah, dan sakit kepala serta nyeri dada adalah peringatan agar kita berhenti beraktivitas dan beristrahat. Keluhan ini biasanya akan tertutupi jika kita mengonsumsi suplemen. Tapi hal ini justru yang akan membahayakan.
Jika Merasa Kelelahan Berhentilah Bekerja
Makan dan minum harus tetap diperhatikan. Karbohidrat memberi kita energi. Waktu makan mineral tiap 6 jam sebaiknya disela waktu makan ada makanan yang dikonsumsi terutama yang tidak mengandung cokelat, keju, berlemak dan goreng gorengan.
Minum air putih minimal 2 l/hari. Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur sayuran. Di waktu antara makan baik juga selalu mengonsumsi buah. Mengonsumsi rokok, minuman bersoda, minum kopi maksimal 2 gelas sehari. Suplemen mengandung kafein sebaiknya dihindari.
Selain itu, coba jadwalkan tugas tugas yang perlu lebih banyak konsentrasi pada saat anda merasa pikiran anda paling jernih. Perhatikan bioritme anda sendiri dan kenali waktu dimana anda bisa bekerja yang paling baik.