Home » SBM » Buah » Sukun

Sukun

  1. Asal usul tanaman

Asal usul tanaman ini tidak jelas. Tanaman sukun didguga berasal dari asia tenggara, khususnya indonesia. Hal ini dapat dilihat bahwa keragaman genetik tanaman sukun terdapat di Indonesia dan Papua New Guinea.

Pada saat ini tanaman sukun telah menyebar ke seluruh wilayah tropis bertipe iklim basah. Nama sukun sesuai dengan buahnya yang tidak berbiji sama sekali, mirip dengan kerabat dekatnya yang disebut keluwih yang berbiji normal.

  1. Sifat botani

Tanaman sukun merupakan tanaman hutan yang tingginya mencapai 20 m. Kayunya lunak dan kulit kaya berserat kasar. Semua bagian tanaman bergetah encer.

    • Daun dan batang

Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar. Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak. Cabangnya banyak, pertumbuhannya cendrung ke atas.

    • Bunga

Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung dan cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkapir. Pada buah keluwih, tonjolan pada kulit buah merupakan dari yang lunak.

Penyerbukan bunga dibantu oleh angin, sedangkan serangga yang sering berkunjung kurang berperan dalam penyerbukan bunga. Pada buah sukun, walaupun terjadi penyerbukan, pembuahannya mengalami kegagalan sehingga buah yang terbentuk tidak berbiji. Pada keluwih (Artocarpus communis)  kedua proses dapat berlangsung normal sehingga buah yang terbentuk berbiji normal dan kulit buah berduri lunak sekali. Duri buah merupakan bekas tangkai putik bunga majemuk sinkarpik.

    • Buah

Buah sukun mirip dengan buah keluwih (timbul). Perbedaannya adalah dari buah sukun tumpul, bahkan hampir tidak tampak pada permukaan buahnya. Selain itu, buah sukun tidak berbiji (partenokarpi)

Klasifikasi Ilmiah

manfaat buah sukun

Klasifikasi Buah Sukun

Kingdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus

Spesies: A. attilis

    • Akar

Tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping yang dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan sebagai bibit

  1. Manfaat

Buah sukun yang telah tua dapat direbus, digoreng, dibuat tepung dan keripik, serta dapat dibuat tape melalui fementasi. Kayu tanaman sukun tidak dapat dibuat untuk bahan bangunan, tetapi baik untuk kayu bakar. Demikian pula, kaya tanaman keluwih. Buah keluwih umumnya dipanen muda untuk disayur.

Bunga jantan sukun yng telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Rebusan daun sukun atau daun keluwih dapat digunakan untuk obat penyakit kuning (hepatitis).

  1. Agroekologi

Tanaman sukun baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan antara 2000-3000 mm per tahun. Tanah aluvial yang mengandung banyak bahan organik disenangi oleh tanaman sukun. Derajat keasaman tanah sekitar 6-7. Tanaman ini relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tanah kekeringan, dan tahan naungan. Di tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta ter tergenang air, tanaman sukun masih mampu bertahan dan berbuah.

  1. Perbanyakan tanaman

Biasanya tanaman sukun diperbanyak dengan setek akar atau cangkok. Walaupun tanaman dapat diperbanyak dengan okulasi atau sambung pucuk pada batang bawah semai keluwih, tetapi cara ini tidak dianjurkan karena persentase keberhasilannya rendah dan relatif lama. Akar samping pohon sukun ditarik ke atas, lalu dipotong sepanjang 20-30cm, kemudian disemaikan untuk bibit. Pada akar yang tampak di permukaan tanah sering tumbuh tunas. Tunas ini dapat dipotong beserta akar induknya untuk dijadikan bibit.

  1. Varietas unggul

Varietas unggul yang banyak di tanam di Jawa Tengah adalah lumut, tetapi belum ada varietas unggul yang dilepas. Tampaknya ada tiga macam kultivar, yaitu yang berbuah kecil, sedang dan besar (3-5kg) tanaman sukun dari Cilcap dan Yogyakarta (varietas lumut) mempunyai serat halus dan rasanya gempi (lunak dan padat)

  1. Budidaya tanaman

Bibit sukun yang telah mencapai tinggi kurang lebih 70 cm dapat ditanam di kebun. Ukuran lubang taam 40 x 30 cm. Setiap lubang diberi 10 kg pupuk kandang yang telah matang. Sebaiknya bibit muda dilindungi dulu dengan daun kelapa atau daun lainnya untuk mencegah sengatan sinar matahari dan diberi air yang cukup bila musim kemarau.

Pemangkasan cabang jarang dilakukan. Numn, bila pembentukan percabangan belum bagus maka batang utamanya sebaiknya dipangkas agar bertunas banyak.

Pupuk buatan berupa NPK (15-15-15) diberikan tiga bulan sekali sebanyak 25-1000 g per pohon sesuai dengan umum tanaman. Setelah tanaman berbuah, pemupukan cukuk diberikan 1-2 kali per tahun sebelum berbunga dan sesudah panen raya.

Tanaman mulai berbuah pada umum 3- 4 tahun. Tanaman sukun dapat berbuah sepanjang tahun. Musim panen terbesar umumnya pada bulan Januari – maret. Buah dapat dipanen setelah tua benar.

  1. Hama dan penyakit

Hama yang biasa menyerang tanaman sukun adalah penggerek batang (Xyleberus sp.) dan lalat buah (Docus sp). lubang gerek  pada batang disumbat rapat dengan aspal atau lubangnya disiram dengan larutan insektisida sistemik dapat mengatasi serangan. Hama penggerek ini dapat mematikan pohon. Oleh karena itu, bila ada serangan harus cepat diberantas.

Penyakit yang biasa mengancam tanaman sukun adalah mati pucuk (Fusarium sp,) busuk buah lunak (Phytophthora palmovora) dan busuk tangkai buah (Rhizopus sp). namun, penyakit ini belum merupakan ancaman serius

  1. Panen dan hasil

Buah suun dipanen setelah tua benar. Tandanya, tonjolan kulit buah mulai merata dan buah berwarna kekuningan kusam. Buah sukun yang dibungkus sejak petil menunjukkan warna kekuningan bersih dan menarik.

Pohon dipotong pada tangkainya dengan galah yang ujungnya diberi pisau. Getah yang keluar dari tangkai buah dapat dihentikan dengan mencelupkan buah ke dalam air. Buah tidak boleh jatuh ke tanah  agar tidak memar. Buah yang memar menjadi pangkal serangan busuk buah yang berakibat buah terasa pahit.

  1. Perdagangan

Buah sukun hanya dikonsumsi lokal dalam negeri. Namun, tepung buah sukun mempunyai pasaran yang cerah diluar negeri. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan buah sukun perlu promosi yang intensif.

Sentra produksi

  • Jawa Tengah, Cilacap, Sleman
  • Jawa Timur, Malang Selatan
  • Sulawesi Utara, Sangir Talaud
  • NTT, timor tengah selatan (Molo selatan)