Home » Pendidikan » Persuasi

Persuasi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu melakukan komunikasi dalam kegiatan sosial maupun beraktifitas. Dalam menjalin komunikasi tersebut kita mamiliki berbagai macam tujuan.

Salah satu tujuan berkomunikasi ialah menyampaikan pengaruh kepada lawan bicara kita, atau bisa dikatakan bahwa  kita ingin memengaruhi orang lain melalui bahasa. Bentuk tuturan atau karangan yang digunakan untuk mengajak atau memengaruhi orang lain inilah yang disebut persuasi.

Pengertian Persuasi

Istilah persuasi berasal dari bahasa inggris kata persuasion. Kata persuasion sendiri diturunkan dari kata to persuade yang memiliki arti membujuk atau meyakinkan.

Jadi, karangan persuasi merupakan karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajak, ataupun berdaya imbau yang mampu membangkitkan ketergiuran pembaca atau lawan bicara untuk meyakini dan menuruti imbauan implisit maupun eksplisit yang disampaikan oleh penulis. Atau juga bisa diartikan sebagai karangan yang berkaitan dengan masalah dalam memengaruhi orang lain lewat bahasa.

Persuasi merupakan karangan yang dimaksudkan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan oleh penulisnya (Yunus dan Suparno, 2004: 112). Karangan persuasi memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis.

Seperti halnya argumentasi, persuasi juga menggunakan bukti atau fakta. Hanya saja, dalam persuasi bukti tersebut digunakan sewajarnya atau bahkan kadang dimanipulasi agar mendapatkan kepercayaan pembaca bahwa yang disampaikan penulis adalah benar.

Pengertian persuasi lainnya ialah suatu ajakan untuk membujuk pembaca atau pendengarnya tergantung dengan apa orang melakukan persuasi. Apabila dalam satu kalimat ialah kalimat ajakan maka kalimat tersebut di sebut sebagai kalimat persuasi.

Sedangkan bila dalam sebuah paragraf terdapat suatu ajakan maka itu disebut juga dengan paragraf persuasi. Selain itu ada juga ajakan langsung dengan ucapan maka persuasi bukanlah untuk pembaca tetapi untuk pendengarnya.

Tujuan Persuasi

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian persuasi, tujuan dari persuasi sendiri ialah untuk mempengaruhi atau mengajak pembaca mempercayai, melakukan atau melaksanakan apa yang di sampaikan.

Ada beberapa hal yang bisa mengindikasikan bahwa suatu ujaran atau kalimat mengandung persuasi atau ajakan yakni seperti kata ayo, mari, cobalah, lakukanlah dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ciri – ciri Persuasi

Kata atau kalimat persuasi tentu memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri dan berbeda dengan kata atau kalimat biasa. Dalam suatu paragraf yang dapat dilihat dalam bentuk tulisan kita bisa mengetahui beberapa ciri persuasi yakni sebagai berikut:

    • Persuasi memiliki alasan serta fakta fakta saat mengajak seseorang pembaca atau pendengar
    • Ada kata atau kalimat yang berusaha untuk meyakinkan pembaca
    • Kalimat atau ajakan yang di sampaikan dibuat dengan menghindari konflik dengan pendengar agar tujuan dalam mengajak bisa tercapai
    • Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti kata ayo, mari, cobalah, lakukanlah, dan lain-lain.
    • Paragraf persuasi umumnya dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau keperluan politik lainnya karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif untuk mempengaruhi pembacanya.
    • Bahasa yang digunakan umumnya dibuat provokatif, menarik, serta antusias. Hal tersebut di lakukan agar si pembaca lebih yakin.
    • Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang menarik.
    • Berusaha mampu memunculkan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan penulis dengan pembaca.
    • Memperlihatkan fakta-fakta bahkan data sebagai penguat argumentasi

Kaidah Bahasa Teks Persuasi

    1. Menggunakan kata bujukan seperti penting, harus, pantas, dan lain sebagainya.
    2. Menggunakan kata kerja imperatif contohnya jadikanlah, hendaknya, waspadalah.
    3. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berubungan dengan topik.
    4. Menggunakan kata penghubung yang bersifat argumentatif misalnya kata jika, karena, dengan demikian, sebab, akibatnya, oleh karena itu dan lain sebagainya

Jenis-jenis Paragraf Persuasi

Berdasarkan fungsinya, paragraf persuasi bisa dibagi menjadi 4 jenis paragraf persuasi yaitu diantaranya adalah:

  1. Paragraf Persuasi Politik

Paragraf persuasi politik yaitu paragraf yang isinya berusaha mengajak atau mempengaruhi pembacanya untuk melakukan sesuatu atau berpartisipasi ke dalam dunia politik. Paragraf jenis ini sangat banyak digunakan oleh orang-orang dengan kepentingan polituk politik untuk kepentingan partai ataupun kepentingan negara.

  1. Paragraf Persuasi Pendidikan

Paragraf persuasi pendididkan merupakan paragraf yang digunakan oleh lembaga atau orang yang berada di dalam dunia pendidikan untuk tujuan membantu dunia pendidikan. Paragraf ini umumnya berupa himbauan, anjuran, motivasi atau bisa juga panduan. Umumnya paragraf ini dipergunakan oleh guru untuk memberikan pengaruh anak didik mereka supaya giat belajar.

  1. Paragraf Persuasi Advertensi

Paragraf persuasi advertensi digunakan untuk tujuan komersil yang biasanya dipakai oleh produsen-produsen produk tertentu untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa kepada para konsumen.

Persuasi advertensi ini memiliki tujuan untuk memasarkan barang atau jasa sehingga pembeli atau konsumen mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Paragraf persuasi advertensi ini sering disebut juga dengan iklan. Sedangkan Iklan yang baik ialah yang bisa merangsang atau mempengaruhi konsumennya untuk membeli barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya.

  1. Paragraf Persuasi Propoganda

Paragraf persuasi propoganda umumnya menyampaikan sebuah informasi yang bertujuan agar pembacanya mau mempercayai atau melakukan apa yang disampaikan oleh penulis di dalam paragraf tersebut. Persuasi propoganda ini umumnya banyak ditemukan di media-media cetak seperti majalah, surat kabar dan lain-lain.

Syarat-syarat Paragraf Persuasi

Dapat dikatakan sebagai kelimat atau paragraf persuasi jika terdapat syarat-syarat sebagai berikut diantaranya:

  1. Pilihan Kata

Yang paling menonjol yang dapat menggambarkan suatu paragraf persuasi ialah pemilihan kata-katanya. Pemilihan dan penulisan kata-kata dalam paragraf persuasi hendaknya yang bersifat mengajak atau memengaruhi pembaca. Pemilihan kata dalam paragraf ini sangat penting dan harus menarik.

  1. Kemampuan mengolah emosi

Selanjutnya, syarat yang harus ada dalam paragraf persuasi ialah harus bisa mengolah emosi pembaca. Maksudnya ialah pembaca mampu mengobarkan ataupun meredam emosi pembaca melalui tulisan yang di buat, terutama untuk teks persuasi politik ataupun jenis propaganda.

  1. Bukti (fakta)

Syarat selanjutnya ialah adanya bukti atau fakta yang berfungsi untuk memperkuat gagasan yang ditulis dalam teks persuasi. Agar si pembaca mempercayai dan yakin dengan isi yang disampaikan.

Alat Pengembangan Karangan Persuasi

Untuk menyusun karangan persuasi yang baik dan efektif sangat perlu kemampuan menciptakan persuasi, dimana alat pengembangan karangan persuasi ialah sebagai berikut:

    1. Bahasa

Bahasa merpakan alat komunikasi yang sangat luwes dalam menjalankan fungsinya. Maksudnya ialah bahasa dapat digunakan oleh pemakainya untuk kepentingan apa saja selama masih dalam batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi. Dalam kaitannya dengan persuasi, bahasa dapat digunakan untuk memengaruhi orang lain baik secara lisan (pendengar) maupun secara tertulis (pembaca).

    1. Nada

Nada yang dimaksud dalam hal ini ialah nada pembicaraan dimana yang berkaitan dengan sikap pengarang dalam menyampaikan pesan atau gagasannya. Pengarang harus menentukan nada karangan persuasinya. Pengarang juga harus bisa membayangkan respons apa yang ada pada pembaca.

    1. Detail

Dalam karangan persuasi, detail ini cukup penting dalam kedudukannya sebagai alat pengembangan persuasi. Yang dimaksud detail ialah uraian terhadap ide pokok hingga ke bagian yang paling kecil. Detail yang baik ialah detail yang esensial dalam mendukung tujuan persuasi.

    1. Organisasi

Organisasi ini berkaitan dengan masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail ialah menggunakan prinsip “mengubah keyakinan dan pandangan”. Maksudnya detail-detail tersebut yaitu bagaimana pun pengaturannya harus kita usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca atau pendengar.

    1. Kewenangan

Kewenangan bisa disebut juga sebagai alat persuasi, karena kewenangan ialah menyangkut “penerimaan dan kesadaran” pembaca terhadap pengarang. Seorang pengarang dipercaya pembacanya sebagai orang yang berwenang jika dia memunyai dasar hukum menduduki suatu jabatan tertentu, bergelut dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, serta mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu.

Misalnya jika seorang pejabat, maka dikatakan memunyai kewenangan hukum. Jika  seorang sarjana, maka dianggap memiliki kewenangan professional, dan apabila kita bukan merupakan pejabat, bukan (belum) sarjana namun pola pikir kita bagus, maka kita bisa dianggap memunyai kewenangan membuat persuasi atas dasar kualitas pola berpikir kita yang bagus itu.

Unsur-unsur Karangan Persuasi

Baik atau tidaknya suatu karangan persuasi dapat diketahui berdasarkan unsur-unsur yang membangun karangan persuasi itu sendiri. Unsur-unsur penting yang harus diperhatikan dalam menulis karangan di antaranya ialah:

    1. Isi karangan

Merupakan gagasan yang melandasi keseluruhan karangan, yang meliputi keaslian gagasan, pengoperasian gagasan, kesesuaian isi dengan tujuan penulisan, persuasif dan kemampuan mengembangkan topik secara tuntas, rinci, dan tunggal.

    1. Aspek kebahasaan

Aspek kebahasaan ini dapat meliputi hal-hal diantaranya ialah:

        • Kejelasan informasi sehingga tidak memunculkan penafsiran ganda bagi pembaca;
        • ketepatan diksi. Diksi ialah suatu unsur yang penting, baik dalam bidang mengarang ataupun dalam dunia tutur di kehidupan setiap hari. Di dalam sebuah karangan, diksi dapat juga diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Agar mampu menghasilkan cerita yang menarik maka melalui pilihan kata, maka diksi yang baik juga harus memenuhi syarat diantaranya pilihan kata mencakup pengertian kata apa saja yang harus dipakai, pilihan kata untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, pilihan kata yang tepat dan sesuai dari sejumlah kosa kata.
        • Kebenaran penggunaan ejaan yang digunakan sesuai dengan pedoman pada ejaan yang disempurnakan.
    1. Teknik penulisan yang baik ini terdiri dari keteraturan urutan gagasan, kaitan judul dengan isi, kerapian bentuk karangan, dan kesan umum yang menarik bagi pembaca serta karangan yang kohesif.

Contoh Teks Persuasi

Hindari Kabar Burung (Hoax)

Alinea Pembuka

Hoax atau berita burung sangatlah berbahaya bagi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara seperti halnya negara besar Indonesia yang mempunyai adat ketimuran.

Alinea Penjelas

Banyak sekali contoh negara-negara timur tengah yang terkena isu hoax yang membenturkan antara agama dan bangsa. Bahkan tak kunjung selesai konflik-konflik itu terus berkepanjangan akan tetapi tidak satupun hal positif yang bisa di petik dari konflik tersebut. Menang jadi abu kalah jadi arang.

Alinea Penutup

Dampak negatifnya amat besar, Waspadalah jangan mau Indonesia menjadi suriah berikutnya. Hindari berita hoax dan jangan merasa benar sendiri, hargai lawan bicara atau seseorang yang berbeda pendapat. Percayalah bahwa perang saudara tidak akan membuatmu nyaman seperti sekarang ini misalnya bebas sekolah, beribadah, bergaul dan lainya.

Lihat keluar

1