Home » SBM » Sayur » Kunyit

Kunyit

Morfologi

Kunyit (Curcuma domestica VAL.) merupakan tanaman asli India, tetapi sudah menyebar luas di banyak negara terutama di kawasan tropis, yaitu RRC, Indonesia, Kepulauan Solomon (Lautan teduh), Haiti dan Jamaica.

Sejak dulu sampai sekarang, kunyit di Indonesia masih merupakan penghuni hutan hutan. Walaupun begitu, jenis tanaman obat ini di Indonesia sampai saat ini banyak dimanfaatkan. Terbukti dengan nama nama kunyit berbeda, dari sabang  sampai merauke, setiap daerah memiliki mana yang berbeda.

Di Aceh, kunyit dinamakan runyet. Umumnya penduduk di Sumatera mengenal kunyit tetapi khusus di Lampung, masyarakatnya lebih mengenal rimpang ini dengan nama kunyit. Selanjutnya, berturut turut, di jawa barat menyebutnya dengan nama koneng, di Jawa Tengah lebih dikenal nama kunir, di Madura dikenal dengan nama sebutan konyek, sementara di Toraja kunyit disebut disebut uni, di Timor dinamai hunik, di Papua dikenal dengan nikwai, di Gorontalo lebih dikenal sebagai lawahu, dan di Kalimantan disebut dengan henda.

Klasifikasi Ilmiah

manfaat kunyit

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: C. longa

Manfaat Kunyit

Rimpang-kunyit sangat dikenal sebagai bumbu masak, bahan jamu atau obat  obatan dan bahan pewarna. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan rimpang-kunyit sebagai bahan obat obatan adalah tidak digunakan tunggal, biasanya dalam bentuk campuran dengan tanaman lain. manfaat dan Khasiat kunyit antara lain sebagai berikut:

Minuman obat

Banyak orang yang memanfaatkan rimpang ini sebagai ramuan jamu. Ramuan jamu tersebut baik untuk pengobatan mual, perut kembung, mules, dan mencret.

Adapun contoh ramuan jamu dengan tanaman lain adalah rimpang kunyit diramu dengan daun beluntas, daun miyama, daun saga, daun kemuning, dan daun sirih, asam kawak, dan gula merah yang dimasak sehingga menghasilkan jamu wejahan

Penyedap masakan

Air yang diperoleh dari perasan parutan rimpang berguna sebagai penyedap dan pewarna nasi kuning. Air yang diperoleh ini dimasukkan ke dalam beras. Jumlah air kunyit yang dibutuhkan, yaitu setengah cangkur digunakan untuk membuat nasi kuning dari satu liter beras.

Cara Budidaya Kunyit

  1. Syarat petumbuhan tanaman

Di Indonesia, umumnya rimpang ini tumbuh dan berproduksi dengan baik. Dengan kata lain, bahwa di seluruh wilayah nusantara, kunyit dapat di tanam dan memberikan hasil ketika di panen. Dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian hingga 2000 m di atas permukaan laut cocok menanam kunyit.

kunyit menyukai tanah yang liat, tetapi mudah ditembus oleh air atau tanah yang banyak mengandung pasir. Tanah yang masih subur dengan kandungan bahan organik tinggi seperti ladang pinggir hutan sangat baik  untuk pertumbuhan rimpang. Dengan kondisi yang demikian, berarti tanaman ini tidak hanya cocok di tanam selain diladang  pinggir hutan, melainkan dapat pula ditanam di pekarangan.

  1. Cara Menanam kunyit

Sama seperti menanam jahe, tanaman ini pun dapat ditanam baik secara monokultur maupun tumpangsari. Secara garis besar, teknik budidaya tanaman pun tidak banyak berbeda. Di bawah ini terdapat beberapa informasi tambahan mengenai cara menanam kunyit dipekarangan.

Penyiapan lahan dan penanaman

    • Lahan pekarangan diolah sesuai dengan luasan yang tersedia
    • Pengolahan dilakukan dengan cara membalikkan tanah. sedalam 30 cm dengan menggunakan cangkul atau garpu.
    • Membuat bedengan selebar 60-100 cm, tinggi 20-30 cm, dan jarak parit antarbedengan selebar 30 cm.
    • Membuat lubang tanam di atas bedengan dengan ukuran 20 x 20 cm sedalam 15 cm.
    • Tiap lubang diisi pupuk organik sebanyak 0,5-1 kg.
    • Waktu tanam dapat dilakukan setiap saat mengingat rimpang ditanam di pekarangan sehingga kebutuhan air dapat disediakan dengan mudah

Bibit

Untuk tujuan penanaman digunakan rimpang yang baik. Adapun rimpang-kunyit yang baik adalah seperti berikut:

      • Berasal dari tanaman induk yang telah berumur 11-12 bulan setelah tanam.
      • Rimpang yang dipilih haruslah bebas dari cacat atau rusak.
      • Sedikitnya mengandung 1-2 mata tunas setiap rimpangnya dengan berat 20-30 gram.
      • Rimpang telah mengalami masa penyempurnaan antara 2-3 bulan untuk menghindari awal yang tidak serempak akibat adanya masa dorman (istrahat).

Pemeliharaan tanaman

    • Penyulaman

Umur 15 hari dilakukan pada awal pertumbuhan hingga 15 hari setelah tanam, yakni mengganti bibit yang mati dan busuk

    • Penyiangan

Kegiatan penyiangan dilakukan bersamaan dengan keigatan pemupukan, yaitu pada umur 2- 4 minggu  setelah tanam. Sasaran kegiatan ini adalah membersihkan gulma di sekitar tanaman rimpang

    • Pemupukan

Pemupukan sisipan tetap menggunakan pupuk organik dengan dosis 2-3 kg per tanaman

    • Penyiraman

Pada awal pertumbuhan, tanaman rimpang yang membutuhkan air. Untuk itu, setiap satu minggu dilakukan penyiraman atau bergantung pada cuaca. Setelah tanaman cukup kuat, penyiraman berangsur angsur dikurangi intensitasnya

    • Pembumbunan

Pada umur 8 minggu setelah tanam, dilakukan pembumbunan ke bagian pengkal batang tanaman.

    • Pengendalian hama

Jenis hama yang perlu diwaspadai  adalah uret tanah atau penggerek akar (Dichocrosis punctiferlis). Hama ini menyerang pusat akar hingga tanaman menjadi kering dan akhirnya mati

Penyakit yang sering ditemui pada tanaman kunyit yaitu:

    • Bercak daun

Penyakit ini sering disebabkan oleh cendawan Curvularia sp., gejala yang timbul adalah adana bercak daun yang tidak teratur pada ujung daun, pusat bercak berwarna cokelat keputih-putihan, dan tepinya berwarna cokelat tua. Cendawan lainnya adalah Taphrina maculans Bult. Gejala yang timbul adalah bercak bercak kecil pada daun dengan garis setengah 1-2 mm, berwarna kuning mencolok. Cendawan Colletotrichum capsici (syd) menyebabkan gejala bercak daun bulat panjang, ukuran 4 – 5 x 2 – 3 cm, sedangkan pusat bercak berwarna putih kelabu.

    • Busuk akar rimpang

Penyakit busuk akar rimpang disebabkan cendawan Sclerotium rolfsii dengan gejala kulit akar keriput, tunas muda busuk dan mengering, serta berwarna cokelat kehitaman. Cendawan Botrychium menyebabkan akar rimpang keriput atau layu. Sementara itu, cendawan Fusarium menimbulkan bercak cokelat kehitaman pada permukaan akar rimpang.

Pemanenan

Tanaman rimpang ini dapat dipanen pada umur 8-12 bulan setelah tanam. Ciri ciri umu kunyit siap panen adalah daun telah menguning, daun daun berguguran, diikuti menguningnya batang seolah olah tanaman akan mati. Cara panen relatif mudah karena tidak berbeda dengan cara panen pada tanaman jahe.