Home » SBM » Sayur » Kapri

Kapri

Kacang Kapri (Pisum sp.)

BuahPikiran – Kacang kapri atau kapri adalah tanaman yang berumur pendek. Tanaman ini berbentuk semak dan merambat. Batangnya panjang, kecil, serta ramping. Ujung  batang atau cabang membentuk alat pemegang yang panjang. Daunnya sangat spesifik karena mempunyai daun penumpu yang bergerigi, terutama pada alat pemegangnya di ujung batang. Kemampuan simbiosis dengan bakteri cukup baik.

Kapri merupakan kacang kacangan populer yang biasa disajikan di dalam bentuk biji atau polong. Polong kacang kapri hampir digemari oelh setiap orang karenda dapat dijaikan sayuran yang enak dan gurih. Selain itu, buah kapri mengandung sumber protein  nabati yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sayuran kacang lainnya. Kapri pun banyak mengandung vitamin A, dan vitamin B.

Kacang Kapri

kacang kapri

Jenis Kapri

Kacang kapri (pisum sp) termasuk subfamili papilonaceae (famili Leguminosae). Dari tanaman ini dikenal dua jenis sebagai berikut:

  • Kapri polong atau disebut kapusiner (pisum arvense L.)

Polong kapri kapusiner berbentuk pipih dan rasanya gurih. Jenis kapri inilah yang biasa dimakan dengan kulitnya jika polong masih muda. Adapun polong yang tua menjad ibanyak serat. Kapri polong ini terdiri dari dua macam, yaitu kapri ungu dan kapri putih. Kapri ungu bunganya violet, sedangkan kapri putih bunganya berwarna keputih putihan. Kedua jenis kapri ini bijinya bulat, besar, dan lebih bersiku. Rasa biji yang telah tua dan belum dimasak (mentah) kelat atau getir dan sedikit sepet. Selain itu, setiap ujung buahnya terdapat paruh pendek.

  • Ercis atau kapri biji (Pisum sativum L).

Polong ercis berbentuk bengkok (kembung), tidak pipih seperti kapri kapusiner. Pada ujung buahnya tidak terdapat paruh. Varietas ercis berbiji bulat adalah meteore dan spiket, sedangkan ercis berbiji keriput varietasnya darfon, sanroy, dan triton. Varietas yang bijinya keriput baik untuk dikelengkan. Pada umumnya biji ercis kecil dan rasanya tidak  kelat dan tidak sepet walaupun telah tua dan tidak dimasak (mentah). Ada dua jenis ercis yang dikenal yaitu: ercis hijau atau doperwt atau kapri biji pipih dan ercis biji kembung.

Buah ercis hijau yang masih muda tidak mudah dipatahkan (liat), banyak seratnya. Polong yang telah tuapun tetap bengkok seluruhnya. Ercis inilah yang biasa dimakan bijijnya saja sehingga disebut kapri biji pipih.

Adapun buah ercis biji kembung yang masih muda mudah dipatahkan karena tidak terdapat serat. Sementara itu, buahnya yang telah tua tidak bengkok lagi, tetapi menjadi kempes dan berkerut kerut. Bagia yang membengkak ialah bijinya saja sehingga disebut kapri biji kembung.

Budidaya Kapri

Tanaman kapri menghendaki iklim yang sejik (dingin). Oleh karena itu, kapri sebaiknya ditanam di dataran tinggi (pegunungan) dengan ketinggian lebih dari 700m dpl. Agar dapat berbuah dengan baik. Adapun syarat syarat penting agar tanaman kapri tumbuh baik adalah tanahnya harus gembur, banyak mengandung humus (subur), air tanah tidak mengenang, dan pH tanahnya antara 5,5-5,4. Waktu tanam yang baik adalah pada akhir musim hujan. Akan tetapi, kapri dapat pula ditanam pada musim hujan dengan perawatan yang lebih intensif.

  • Cara tanam

Kacang kapri (Kapusiner dn ercis) dikembangbiakkan dengan bijinya. Biji tersebut dapat langsung ditanam dikebun. Sebelumnya, lahan yang akan ditanamin dicangkul sedalam 30cm dan diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang atau kompos diberikan pada tanah yang tandus/marjinal sebanyak 1o ton tiap hektar. Akan tetapi, tanah yang masih subur bekas tanaman sayuran kubis atau kentang, pupuk kandang tidak diperlukan.

Setelah tanah diratakan, dibuatkan bedengan bedengan yang lebarnya 80cm dan lebar parit 20-30cm. Selanjutnya, di sepanjang bedengan itu dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal dengan jarak 10-15cm, sedangkan jarak anatarbaris lubang 50cm sehingga setiap bedengan memuat dua baris tanaman. Lubang tersebut ditanami 1-2 biji kapri, lalu ditutup dengan tanah tipis tipis. Untuk penanaman seluas satu hektar dibutuhkan 30 kg biji.

Pada saat biji ditanam sekaligus diberikan pupuk buatan. Pupuk tersebut berupa Urea, TSP dan KCL dengan perbandingan 1:2:1 sebanyak 5g tiap tanaman. Untuk penanaman seluas satu hektar diperlukan 200kg urea, 400kg TSP dan 200kg KCL. Pupuk ini diletakkan dalam lubang sejauh 5cm dari lubang tanam.

  • Pemeliharaan tanaman

Tanaman kapri membutuhkan perawatan khusus. Memeliharanya dengan merambatkan tanaman pada ajir dan mengendalikan hama penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman kapri ialah kutu daun (Myzus persicae) dan lalat kapri (Phytomyza sp). hama tersebut merusak tanaman dengan menyerang daunnya.

Adapun hama lalat kapri sangat berbahaya sekali karena merusak tanaman dengan mengganggu fungsi daun sebagai alat fotosintesis. Fungsi daun diganggu dengan cara hama bersembunyi pada permukaaan daun sebelah atas dibawah lapisan sel epidermis. Serangan kedua hama ini dapat diatasi dengan insektisida sitematik seperti Confidor 200 SL dan Kaltane 200 EC 0,2 – 0,5%.

  • Pemanenan

Polong kapri dapat dipanen setelah berumur 3-4 bulan sejak tanam. Tanaman yang terawat degan baik dapat menghasilkan 3 ton buah kapri muda tiap hektar. Sementara itu, buah ercis dapat dipanen setelah tua (kering). Tanaman ercis yang terawat baik dan sehat dapat menghasilkan kir kira 0,5-0,7 ton biji segar/ha. Pemanenen polong kapri yang terlambat akan menyebabkan buahnya menjadi berserat dan sangat liat. Jika hal itu terjadi, rasanya tidak enak dan mutunya rendah. Produksi kapri telah menjadi komoditas pasar luar negeri dan super market.  salah satu produknya berupa biji yang telah diawetkan dalam kaleng merupakan komuditas pasar dunia.

Manfaat Kacang Kapri

Biji polong kapri yang masih muda dapat dibuat sayur, sambal goreng, campuran bakmi, dan sebagainya, kecuali ercis hijau. Kapri yang disajikan bersama sambal goreng hati tidak pernah absen ditempat perjamuan. Di industri, makanan biji kapri diolah menjadi makan dalam kaleng (canning). Main Trust di Dieng, Wonosobo mengolah kapri kaling seperti asparagus kaleng dan lain lain.