Home » SBM » Sayur » Jamur Tiram

Jamur Tiram

Jamur tiram atau dengan nama latin Pleurotus ostreatus merupakan salah satu kelompok jamur yang sudah banyak dikenal karena bentuk dan ukuran tubuh buahnya yang sangat familiar di masyarakat. Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dimakan (edible) dan memiliki rasa yang cukup khas. Jamur ini juga termasuk jamur kayu yang banyak tumbuh di pokok-pokok kayu yang lapuk dan dapat tumbuh tergantung dari sumber nutrien, suhu, kelembapan, air, cahaya, udara dan keasaman.

jamur tiram
jamur tiram tumbuh subur dimusim hujan

Klasifikasi Tanaman

Jamur tiram termasuk ke dalam familia Agaricaceae atau Tricholomataceae dari klasis Basidiomycetes. Klasifikasi dari jamur tiram sebagai berikut:

Divisio            

Amastigomycota

Sub-Divisio

Basidiomycotina

Klasis              

Basidiomycetes

Ordo               

Agaricales

Familia           

Agaricaceae

Genus             

Pleurotus

Spesies           

Pleurotus ostreatus

Morfologi Tanaman

Jamur tiram merupakan jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping pada batang kayu yang sudah lapuk. Jamur ini mempunyai tubuh buah yang dapat tumbuh mekar berbentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram). Tubuh jamur ini memiliki tudung (pileus) dan tangkai (stipe/stalk). Pileus jamur memiliki bentuk mirip cangkang tiram berukuran 5 hingga 15 cm dan permukaan bagian bawah yang berlapis-lapis seperti insang berwarna putih dan lunak. Sedangkan tangkainya ada yang pendek ada juga yang panjang (2-6cm) tergantung pada kondisi lingkungan serta iklim yang mempengaruhi pertumbuhannya. Tangkai ini menyangga tudung agak lateral di bagian tepi atau eksentris (agak ke tengah) (Djarijah dan Djarijah, 2001).

Jenis Jamur Tiram

Terdapat beberapa jenis jamur tiram yang dibudidayakan petani, diantaranya:

    1. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram putih ini tumbuh membentuk rumpun dalam sàtu media. Setiap rumpun memiliki percabangan yang cukup banyak. Daya simpannya lebih lama dibandingkan dengan jamur tiram kuning, meskipun tudungnya lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram coklat dan jamur tiram kuning.
    2. Jamur tiram coklat (P. abalonus), warna tubuhnya kecoklatan. Jamur tiram coklat mempunyai rumpun yang lebih sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram kuning, tapu tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama.
    3. Jamur tiram kuning (Pleurotus sp), warna tubuhnya kuning tapi jenis jamur ini sangat jarang ditemukan. Jamur ini memiliki rumpun paling banyak dibandingkan dengan jamur tiram coklat maupun jamur tiram putih, tetapi jumlah cabangnya sedikit dan lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram coklat serta daya simpannya paling pendek.

Selain ketiga jenis jamur tiram tersebut, ada beberapa jenis jamur tiram lainnya diantaranya ialah:

    1. Djamor, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna ungu kemerahan.
    2. Pulmonarius, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna putih keabu-abuan.
    3. sajor-caju, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna kelabu.
    4. Eryngii, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna kebiruan.
    5. Euosmus, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna kecoklatan.
    6. Flabellatus, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna merah jambu.
    7. Cystidious, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna putih, kemerahan.
    8. Citrinopileatus, jamur tiram yang memiliki ciri khas warna kuning keemasan.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat  

Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang mempunyai kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan jenis jamur kayu lainnya. Dalam 100 gram jamur tiram kering memiliki kandungan nutrisi:

Protein           

10,5-30 atau 4%

Lemak            

1,7-2 atau 2%

Karbohidrat    

56 atau 6%

Thiamin          

0,20 mg

Riboflavin       

4,7-4,9 mg

Niasin             

77,2 mg

Kalsium          

314,0 mg

Jamur tiram memiliki kandungan  lebih tinggi dibanding dengan jamur lainnya karena mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol. Selain itu, jamur tiram ialah sumber protein nabati yang rendah kolesterol jadi dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan sangat aman bagi mereka yang beresiko terhadap serangan jantung.

Hal tersebut dikarenakan keunggulan yang spesifik dari jamur tiram bila dibandingkan tanaman lain maupun hewan adalah kemampuannya dalam mengubah cellulose/lignin menjadi polisakarida dan protein yang bebas kolesterol sehingga baik untuk menghindari kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dan itu dapat mengurangi serangan darah tinggi (stroke) yang dapat muncul sewaktu-waktu.

Kandungan asam folatnya (vitamin B-komplek) yang tinggi dapat menyembuhkan anemia dan sebagai obat anti tumor, mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan sebagai obat kekurangan zat besi, serta baik juga dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.

Jamur tiram memiliki sifat menetralkan racun dan zat-zat radioaktif dalam tubuh. Khasiat jamur tiram untuk kesehatan adalah menghentikan pendarahan dan mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh, mencegah penyakit diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, memurunkan kolesterol darah, menambah vialitas dan daya tahan tubuh serta mencegah penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar buang air besar (Djarijah dan Abbas, 2001).

Budidaya Tanaman

Di dunia ini ada banyak sekali jenis jamur, namun tidak semua jamur bisa di budidaya dan bisa dikonsumsi. Jamur tiram salah satu jamur yang banyak dibudidayakan karena sebagian besar dapat dimakan. Selain itu, kandungan nutrisi yang baik dalam jamur tiram menjadikan banyak orang tertarik untuk memulai usaha budidaya jamur tiram. Berikut ini tahap dan cara budidaya jamur tiram yang mudah untuk pemula:

    1. Syarat Tumbuh

Sebelum mengetahui bagaimana cara budidaya jamur tiram, perlu diketahui syarat tumbuh jamur tiram agar jamur dapat tumbuh dengan baik. Jamur tiram tumbuh optimal pada kayu lapuk yang tersebar di dataran rendah sampai lereng pegunungan atau kawasan yang memiliki ketinggian antara 600 m-800 m diatas permukaan laut. Kondisi lingkungan optimum untuk pertumbuhan jamur tiram ialah tempat yang teduh dan tidak terkena pancaran (penetrasi) sinar matahari secara langsung dengan sirkulasi udara lancar dan angin sepoi-sepoi basah.

Secara alami jamur tiram banyak ditemukan tumbuh di batang-batang kayu lunak yang telah lapuk seperti pohon karet, damar, kapuk atau sengon yang tergeletak di lokasi yang sangat lembab dan terlindung dari cahaya matahari. Pada fase pembentukan miselium, jamur tiram membutuhkan suhu 22 – 28º C dan kelembaban 60% – 80%. Pada fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu 16 – 22º C dan kelembaban 80% – 90% dengan kadar oksigen 10%.

    1. Memilih Bibit

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pilihlah hanya bibit jamur yang baik dan berkualitas. Ada banyak petani jamur tiram mengabaikan hal ini yang akhirnya menyebabkan jamur tidak tumbuh seperti yang seharusnya sehingga hasilnya pun tidak sesuai harapan. Untuk mendapatkan bibit jamur tiram yang baik, bisa dilakukan dengan dua cara ini:

    • Membibitkan sendiri bibit murni hingga mendapatkan bibit F1
    • Membeli dari instasi penyedia bibit jamur Tiram yang terpercaya

Tetapi, jika masih pemula disarankan untuk membeli saja bibit jamur tiram yang akan dibudidayakan. Usahakan memilih bibit jamur tiram dengan BER sekitar 75%. Lalu pastikan juga bibit jamur berwarna putih dan telah tumbuh penuh merata dimedia tumbuh nya. Pastikan juga tanggal pembuatannya belum kadaluarsa.

    1. Tahap Pembuatan Media

Umumnya, media tempat pertumbuhan jamur tiram ialah dengan menggunakan baglog. Baglog ini ialah terbuat dari bekatul, grajen (serbuk gergaji) serta kapur. Campuran tiga bahan inilah yang nanti menjadi tempat keluarnya jamur tiram.

Cara membuat baglog sendiri harus memperhatikan perbandingan grajen dan bekatul. Perbandingannya yaitu 10:1 atau 100 kg grajen banding 10 kg bekatul, serta 1-2 kg kalsium atau kapur. Langkah berikutnya ialah:

        • Aduk rata semua bahan yang sudah dicampur, jangan lupa untuk tambahkan air sekitar 60% dari berat bahan.
        • Selanjutnya tutuplah adukan menggunakan terpal atau plastik.
        • Gunakan plastik yang berukuran 17×30/20×35/15×30, lalu isilah dengan adonan tersebut. Ingat, komposisinya juga harus padat.
        • Umumnya baglog ukuran kecil yang sudah diisi adonan dapat mencapai berat 1,8 kg.
    1. Fermentasi Media

Langkah ke empat ini dapat dibilang penting dilakukan sebelum kita menanam jamur Tiram. Dengan membuat media tumbuh jamur tiram menggunakan proses fermentasi, maka jamur yang dihasilkan juga akan memuaskan. Selain itu, proses fermentasi ini juga berfungsi membunuh jamur liar lain yang berpotensi mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Cara fermentasi media tumbuh budidaya jamur tiram ini cukup mudah, yaitu dengan  mendiamkan media tumbuh selama kurang lebih 5 – 10 hari. Hal ini berfungsi untuk proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi.

Pada tahao ini, suhu udara di sekitar media tumbuh jamur juga akan meningkat hingga 70 derajat celcius. Dan perlu untuk dilakukan proses perataan material tanah dengan cara membolak-balikkan material tanah tersebut di semua sisi. Jika baglog sudah berwarna cokelat kehitaman, ini berarti media tumbuh jamur Tiram sudah siap.

    1. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram

Proses selanjutnya ialah sterilisasi baglog jamur tiram. Di tahap ini kita akan membutuhkan beberapa drum. Drum pertama, isilah drum dengan air sekitar 30-50 cm dari dasar drum. Selanjutnya panaskan air dalam drum hingga mengeluarkan uap. Jangan lupa untuk menutup drum yang sudah dilubangi kemudian diisi dengan selang besar untuk dihubungkan dengan drum ke-dua. Aliran uap akan masuk ke drum ke-dua dari bawah. Lalu, pada bagian atas ditutup dengan pengencang yang diberi lubang untuk selanjutnya dihubungkan dengan drum ke-3.

Drum ke-3 ini juga berisi media dan prosedurnya sama seperti langkah di atas. Sampai pada drum terakhir harus terdapat plastik yang diikat dengan tali tambang. Sebaiknya jangan menggunakan besi karena akan berpengaruh besar pada tekanan. Cara tersebut dikenal dengan sistem steriliasi chanel. Cara ini akan lebih hemat bahan bakar. Selanjutnya, saat suhu media sudah mencapai 60 derajat celcius maka diamkan selama 6 jam agar dingin secara natural. Jika suhunya sudah menunjukkan 40-45 C, buka lagi tutup yang terakhir dan bawa media ke rak.

    1. Proses Inokulasi Baglog Jamur Tiram

Setelah proses sterilisasi baglog, tahap selanjutnya ialah pindahkan baglog tersebut ke tempat inokulasi, biarkan selama 1×24 jam sehingga kembali ke suhu normal. Pastikan juga bahwa sirkulasi udara di tempat tersebut berjalan dengan baik agar baglog tidak tercemar bakteri atau spora pathogen.

Ini adalah tahap-tahap pengisisan bibit ke dalam baglog:

        • Siapkan botol bibit F3, lalu semprot dengan alkohol. Selanjutnya pada mulut botol sebentar dengan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, lalu matikan.
        • Buka kapas penyumbat botol, aduk dengan benda yang sudah disterilkan di atas api.
        • Pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog sampai sebatas leher baglog tersebut, sekitar 10 gr bibit. Lalu tutup kembali baglog tersebut dengan kapas.
    1. Masa Inkubasi Jamur Tiram

Tahap inkubasi ialah jamur tiram harus diletakkan di suhu ruang dengan rentang 22-28 derajat selsius. Kelembaban yang diperlukan ialah sekitar 60-70%. Masa inkubasi ini akan berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbu miselium. Jika jamur sudah muncul, jamur tiram biarkan terbuka. Jangan lupa semprot jamur setiap hari agar kelembapan terjaga. Dalam satu bulan, jamur tiram ini akan mulai tumbuh besar untuk bisa dipanen.

Lihat Keluar