Home » SBM » Buah » Buah Naga

Buah Naga

Klasifikasi Buah Naga

Tanaman yang buahnya merah menyala dan sisik hijau memang belum lama diusahakan di indonesia. Ini disebabkan tanaman ini merupakan pendatang baru bagi dunia pertanaian indonesia dan melengkapi koleksi jenis tanaman yang diusahakan. Pengembangan tanaman buah naga sangat memungkinkan dilakukan karena cocok dibudayakan di daerah tropis.

Hingga kini buah naga sudah menyebar luas ke penjuru dunia. Daerah asal kaktus hutan yang buahnya merah dan bersisik ini adalah Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Utara. Didaerah asalnya tersebut buah naga atau dragon  fruit ini dinamai pitahaya atau pitaya roja. Penduduk Indian sering memanfaatkan buah yang berasa manis agak asam ini sebagai buah menja atau buah yang dikonsumsi segar.

Di indonesia, buah naga mulai dikenal sekitar pertengahan tahun 2000. Itu pun bukan hasil budi daya di negeri sendiri, tetapi hasil impor dari Thailand. Padahal pembudidayaan tidak sulit, apalagi iklim indonesia sangat mendukung perkembanganya. Daerah indonesia yang hingga kini sudah mengembangkan tanaman buah naga ini ialah, Pasuruan, Jember, Mojokertodan Jobang. Daerah yang diketahui pertama kali menanam tanaman buah naga adalah Pasuruan ke arah Tosari, daerah desa Pohgading kecamatan Pasrepan. Tidak jelas siapa yang pertamakali membawa dan menanmnya di Indonesia. Namun, umumnya tanaman ini ditanam pertamakali oleh hobiis tanaman yang ingin bereksprimen dan mengembangkannya. Buah naga mulai di kembangkan di indonesia  tahun 2001.

Buah naga termasuk dalam kelompok tanaman kaktus atau famili cactaceae dan subfamili Hylocereanea. Dalam subfamili ini terdapat beberapa genus, sedangkan buah naga termasuk dalam genus Hylocereus. Jenis ini pun terdiri dari sekitar 16 spesies. Dua diantaranya memiliki buah yang komersial, yaitu Hylocereus undatus (berdaging putih) dan Hylocereus (daging merah). Adapun klasifikasi buah naga tersebut sebagai berikut:

Klasifikasi Tanaman

manfaat buah naga

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi: Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas: Dicotyledonae (berkeping dua)

Ordo : Cactales

Famili: Cactaceae

Genus: Hylocereus

Spesies: – Hylocereus undatus (daging putih) dan Hylocereus costaricensis (daging merah)

 

Morfologi Tanaman

Tanaman yang berasal dari meksiko, amerika tengah dan amerika selatan bagian utara ini sudah lama dimanfaatkan buahnya untuk komsumsi segar. Namun, selama itu tidak satupun media massa dunia yang memberitakannya.

Tanaman merupakan jenis tanaman memanjat. Saat ditemukan di alam aslinya, tanaman ini memanjat batang tanaman lain dihutan yang teduh. Walaupun perakarannya ditanah dicabut, tanaman ini masih tetap hidup sebagai tanaman epifit karena kebutuhan makanannya diperoleh melalui akar udara pada batangnya

Secara morfologis, tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun. Untuk mengenal lebih jauh mengenai sosik tanaman ini, berikut morfologi yang terdiri dari akar, batang dan cabang, bunga, buah dan biji.

Akar

Perakaran tanaman buah naga bersifat epifit yaitu merambat dan menempel pada batang tanaman lain. Namun, dalam pembudidayaan, media untuk merambatkan batang tanaman buah naga ini dapat digantikan  dengan tiang penopang atau kawat. Perakaran tanaman buah naga sangat tahan dengan kekeringan dan tidak tahan genangan yang cukup lama. Kelaupun tanaman ini dicabut dari tanah, ia masih hidup sebagai tanaman epifit karena menyerap air dan meneral melalui akar udar yang ada pada batangnya.

Perakaran tanaman buah naga tidak terlalu panjang dan terbentuk akar cabang. Dari akar cabang tumbuh akar rumput yang sangat kecil, lembut dan banyak.

Pada saat tertentu perakaran buah naga dapat dikatakan dangkal, tidak terlalu dalam. Perakaran saat menjelang produksi buah mencapai kedalaman 50-60cm, mengikuti perpanjangan batang pokok yang berwarna cokelat mengarah di dalam tanah. Kondisi ini dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam pemupukan.

Agar pertumbuhan perakaran tanaman normal, dianjurkan agar derat keasaman tanah berada pada kondisi ideal, yaitu pH 7. Bila pH tanah di bawah 5, pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat, bahkan menjadi kerdil. Oleh karena itu, sebaiknya pH tanah harus diketahui sebelum tanaman di tanam maupun sesudah ditanam. Ini disebabkan perakaran tanaman menjadi media pengisap hara yang ada di dalam tanah.

Batang dan cabang

Batang tanaman buah naga mengandung air dalam bentuk lendir dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Warnanya hijau kebiru-biruan atau ungu. Batang tersebut berukuran panjang dan bentuknya siku atau segi tiga. Dengan bentuknya tersebut maka tanaman ini dikatakan aneh sehingga tidak jarang dijadikan tanaman hias. Dari batang ini tumbuh banyak cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang. Batang dan cabang ini berfungsi sebagai daun dalam proses asimilasi. Itulah sebabnya batang dan cabangnya berwarna hijau. Batang dan cabang mengandung kambium yang berrfungsi untuk pertumbuhan tanaman.

Dari batang dan cabang tumbuh duri duri yang keras, tetapi sangat pendek sehingga tidak mencolok. Biasanya jumlah durinya di setiap titik tumbuh pada batang berkisar 4-5 buah. Letak duri tersebut pada tepi siku siku  batang maupun cabang. Oleh karena sangat pendek maka tanaman ini sering dianggap sebagai kaktus tidak berduri.

Bunga

Kuncup bunga yang sudah berukuran panjang sekitar 30cm akan mulai mekar pada sore hari. Ini terjadi karena pada siang hari kuncup bunga dirangsang untuk mekar oleh sinar matahari dan perubahan suhu yang agak tajam antara siang dan malam hari. Mekarnya bunga dimulai dari mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, yaitu sekitar pukul 09.00 dan disusul dengan mekarnya mahkota bunga bagian dalam. Warna mahkota bunga bagian dalam putih bersih. Setelah mekar, bunganya berbentuk corong yang didalamnya tampak sejumlah benang sari berwarna kuning. Bunga ini mekar penuh pada sekitar tengah malam. Itulah sebabnya tanaman ini di juluki night blooming cereus. Pada saat mulai mekar penuh, bunganya menyebarkan bau yang harum sehingga mengundang kelelawar untuk hinggap dan menyerbuki bunganya.

Biji

Biji berbentuk bulat berukuran kecil dengan warna hitam. Kulit biji sangat tipis, tetapi keras. Biji ini dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif.

Biji merupakan organ perkembangbiakan, tetapi jarang digunakan. Umumnya biji hanya digunakan di kalangan peneliti dalam upaya mencari varietas baru karena dibutuhkan waktu relatif lama untuk mendapatkan tanaman berproduksi. Setiap buah terdapat sekitar 1.200 – 2.300 biji.

Jenis jenis Buah Naga

Hingga kini ada empat jenis tanaman buah naga yang diusahakan dan memiliki prospek baik. Keempat jenis tersebut sebagai beriktut:

Hylocereus undatus

Hylocereus undatus yang lebih populer dengan sebutan white pitaya adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah dan daging berwarna putih. Warna merah buah ini dangat kontras dengan warna daging. Pada kulit buah terdapat sisik atau jumbai warna hijau. Berat buah rata rata 400-500g, bahkan ada yang mencapai hingga 650g. Rasa buahnya masam bercampur manis. Dibanding jenis lainnya, kadar kemanisannya tergolong rendah, sekitar 10-13 briks. Batang tanamannya berwarna hijau tua. 

 

manfaat buah naga
Hylocereus undatus atau buah naga daging putih
Via: darsatop.lecture.ub.ac.id

Daerah tumbuh yang ideal pada ketinggian kurang dari 400m dpl. Bila penanamannya dilakukan pada ketinggian diatas 400m dpl, produktifitasnya cendrung turun hingga sekitar 25% karena akan lebih banyak bermunculan tunas dibanding bunga. Tanaman ini lebih banyak dikembangkan di negara negara produsen utama buah naga dibanding jenis lainnya karena buahnya cendrung lebih banyak di ekspor.

Hylocereus polyrhizus

Hylocereus polyrhizus yang lebih banyak dikembangkan di cina dan australia ini memiliki buah dengan kulit berwarna  merah dan daging berwarna merah keunguan. Kulitnya terdapat sisik atau jumbai hijau. Rasa buah lebih manis dibanding  Hylocereus undatus, kadar kemanisan mencapai 13-15 briks.

jenis jenis buah naga
Hylocereus polyrhizus atau buah naga daging berwarna merah
Via:darsatop.lecture.ub.ac.id

Tanamannya lebih kekar dibanding Hylocereus undatus. Duri pada batang dan cabang berjarak lebih padat. Tanaman ini tergolong jenis yang sangat rajin berbunga, bahkan cendrung berbunga sepanjang tahun. Sayangnya tingkat keberhasilan bunga menjadi buah sangat kecil, hanya mencapai 50% sehingga produktifitas buahnya tergolong rendah. Bahkan jenis ini termasuk jenis tanaman yang buahnya hanya berukuran kecil. Rata rata berat buahnya hanya sekitar 400g. Lokasi penanaman yang ideal pada ketinggian rendah sampai sedang.

Hylocereus costaricensis

Hylocereus costaricensis sepintas memang mirip buah Hylocereus polyrhzus. Namun, warna daging buahnya lebih merah. Itulah sebabnya tanaman ini disebut buah naga berdaging super merah. 

 

jenis dan manfaat buah naga
Hylocereus costaricensis
Via: bppjambi.info

Batang dan cabangnya akan berwarna loreng saat berumur tua. Berat buahnya sekitar 400-500g. Rasanya manis dengan kadar kemanisan 13-15 briks. Tanamannya sangat menyukai daerah yang panas dengan ketinggian rendah sampai sedang.

Selenicereus megalanthus

Selenicereus megalanthus berpenampilan berbeda dibanding jenis anggota genus hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa sisik sehingga cendrung lebih halus. Walaupun tanpa sisik, kulit buanya masih menampilkan tonjolan tonjolan. 

 

manfaat buah naga untuk kesehatan
jenis semangka Selenicereus megalanthus
via:urbanina.com

Rasa buahnya jauh lebih manis dibanding buah naga lainnya karena memiliki kadar kemanisan 15-18 briks. Sayangnya, buah yang dijuluki yellow pitaya  ini kurang populer dibanding jenis lainnya. Hal ini kemungkinan oleh bobot buahnya yang tergolong kecil, hanya berkisar 80-100 g/buah. Tanamannya tidak seperti Hylocereus karena tampil lebih mungil dengan warna hijau terang. Pertumbuhan tanaman ini akan optimal bila ditanam di daerah dingin dengan ketinggian tempat lebih dari 800 m dpl.

Manfaat Buah Naga

Dari beberapa media massa disebutkan bahwa buah naga memiliki khasiat untuk ksehatan manusia, diantaranya ialah sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker usus, pelindung kesehatan mulut, serta pengurang kolestrol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan. Adanya khasiat – khaisat tersebut disebabkan oleh kandungan nutrisi dalam buah yang sangat mendukung kesehatan tubuh manusia. Tabel di bawah ini memberikan gambaran tentang kandungan nutrisi buah naga.

Buah naga umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai penghilang dahaga. Hal ini disebabkan oleh kandungan  airnya sangat tinggi, sekitar 90,20% dari berat buah. Rasanya cukup manis karena di dukung oleh kadar gula yang mencapai 13-18 briks.

Kandungan Nutrisi Buah Naga

Nutrisi Kandungan
Kadar gula 13-18 briks
Air 90,20%
Karbohidrat 11,5 g
Asam 0,139 g
Protein 0,53 g
Serat 0,71 g
Kalsium 134,5 mg
Fosfor 8,7 mg
Magnesium 60,4 mg
Vitamin C 9,4 mg

Selain dikonsumsi langsung, penyajian buah naga dapat berupa jus, es krim, sari buah, manisan, maupun selai. Dapat saja buah naga ini diolah menjadi beragam bentuk sesuai selara sehingga semakin memasayarakatkan.

Syarat Tumbuh

Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan sangat mudah beradaptasi pada berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari, angin dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini adalah 60 mm/bln atau 720mm/thn pada curah hujan 600-1.300 mm/thn pun tanaman ini masih dapat tumbuh. Namun, tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan proses pembusukan akar yang terlalu cepat dan akhirnya merambat sampai ke pangkal batang.  Sementara intensitas matahari yang disukainya sekitar 70-80%. Oleh karena itu, tanaman ini sebaiknya ditanam dilahan yang tidak terdapat naungan. Sirkulasi udaranya harus baik.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini akan lebih baik bila ditanam di daerah dataran rendah antara 0-35m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman ini antara 260-360c dan  kelembapan 70-90%, Tanahnya harus beraerasi dengan baik. Sementara derajat keasaman (pH) tanah yang disukai bersifat sedikit alkalis 6,5-7.

Agar tanaman tumbuh baik dan dapat memberikan hasil maksimal maka media tumbuhnya harus subur, gembur, dan mengandung bahan organik tinggi dengan kandungan kalsiumnya harus tinggi. Media tersebut tidak boleh mengandung garam. Sementara drainase harus baik dan bersifat porous kerena tanaman ini tidak menyukai genangan. Bahan organik ini berfungsi  untuk menjaga kelembapan, menyangga kation dan aktivitas mikroorganisme, serta menyediakan hara. Beberapa bahan organik yang dapat digunakan antara lain kompos, pupuk kandang dan sekam. Selain bahan organik, media pun perlu dicampur dengan bahan anorganik untuk memperlancar aerasi dan drainase serta mempertahankan dan mengubah fisik fisik media. Contoh bahan organik antara lain pasir, dan bubuk bata merah. Untuk buah naga yang berkulit kuning (selenicereus megalanthus). Menyukai ketinggian antara 600-900 dpl dengan keadaan tanah berpasir.

1